http://s3images.coroflot.com/user_files/individual_files/original_273609_FYcx3RNiyRSTu5MXdSsP8t4cL.jpghttp://www.bustler.net/images/news2/islington_housing_design_competition_1.jpghttp://www.glassonweb.com/UserFiles/Isover(1).jpg

Kamis, 09 April 2015

Review Anime - Naruto : The Last]




---

Akhirnya di hari kedua penayangan Naruto The Last, saya bisa nonton secara langsung. Jarak bioskop jauh dan pulang agak maleman itu urusan ntar, karena akhirnya cukup terbayar dengan apa yang saya tonton.


Perang ninja sudah selesai, Naruto menjadi pahlawan yang di elu-elukan seluruh desa. Sangking terkenalnya Naruto di kalangan para wanita, sampai membuat Hinata sedikit gugup untuk memberikan hadiah padanya.
Dan ketika keduanya bertemu, seorang shinobi jahat, Toneri Ootsutsuki malah datang diantara mereka dan berniat menghancurkan bumi.

---

- Goof and Appearance. Same as Ever.

Naruto The Last masih dikerjakan oleh studio yang sama. Pierrot ya kalau ga salah?
Tidak ada yang terlalu spesial dari penggambaran, kecuali di bagian pembuka yang menceritakan kesimpulan seluruh seri secara singkat, saya suka banget.

Dan bukan Naruto namanya kalau tidak menyajikan selipan-selipan komedi dari facial expression yang terlihat bodoh, sampai kelakuan Sai yang... ah sudahlah. Anak itu kenapa sih.

---

- Sarana Pemuas NaruHina Shipper Selama 2 Jam

Dua jam adalah waktu yang cukup mengenyangkan untuk kita menikmati setiap scene NaruHina yang amat kental di film ini. Semuanya fokusnya ditempatkan pada cerita NaruHina, jadi untuk para shipper lain mungkin akan sedikit kecewa karena pasangan kesukaan mereka yang lain tidak dihadirkan disini.

Kabarnya ini adalah pekerjaan pertama Kishimoto-sensei yang menyangkut hal romance, dan beliau benar-benar mengerjakannya dengan cukup baik.
Biarpun dari sisi actionnya sendiri terbilang cukup baik dengan pertarungan para ninja yang imba-imba, The Last lebih mengkhususkan diri ke romance dan ngga jarang saya dibuat gemes sendiri oleh tingkah Naruto dan Hinata.
Gemes... Iya, gemes kesel. Kokoro saya dipermainkan disini. Hih.
Kalau kalian biasa nonton sinetron atau FTV mungkin kalian bisa menikmatinya dengan normal.

Saya bukan penggemar cerita romantis yang mendramatisir, tapi saya gabisa bilang ngga suka sama sisi manis dari cerita Naruto ini, bahkan saya sempet dibikin berkaca-kaca di scene-scene terakhir.

---

Jadi apakah Naruto The Last cukup layak untuk kita tonton tiket bioskopnya?
Ya, dan mungkin saya akan datang dan nonton lagi.

Beberapa warning untuk kalian sebelum nonton.
- Jangan berharap banyak dari screentime Sasuke-sama di film ini.
- Saya ngga tahu ini terjadi di seluruh Blitz atau ngga, tapi subtitlenya cukup mengganggu kenikmatan nonton saya.

Naruto The Last mulai di tayangkan di Blitz Megaplex tanggal 8 April 2015. Jadi untuk kalian yang tertarik, silahkan nonton di Blitz terdekat mumpung masih tayang.

0 komentar:

Posting Komentar